• Karen and Mateo Wedding

    The groom love the ocean, this is their special place where they come to get away from it all — and it’s where they wanted to start this new chapter of life.

  • Karen and Mateo Wedding

    Beach was a place that special to the couple and that came through. So chill. So laid-back. Just perfect.

  • Karen and Mateo Wedding

    Even on a very small intimate scale, a romantic glam wedding is just magical, and it’s not as difficult to pull together as you might think.

  • Aline and Crish Wedding

    Authentic Balinese Rice Paddy Wedding Inspiration. Look how a modern romantic gown with lace cape can fit perfectly into a beautiful rice field.

  • Paul and Lynda Wedding

    Spectacular outdoor wedding at Padma Ubud Resort. When planning a romantic wedding theme, consider an open-air ceremony space to bring in the naturally beautiful elements of the outdoors. For this wedding, wooden ornament kept the overall design soft and ethereal..

20 Pertanyaan yang Harus Diajukan Sebelum Menikah untuk Memastikan Keharmonisan dan Keberhasilan Pernikahan Anda

Sumber : Flo Wedding Planner
Menikah adalah salah satu momen paling berarti dalam hidup seseorang. Namun, sebelum memutuskan untuk menikah, terdapat banyak pertanyaan yang perlu dipertimbangkan dan dibahas bersama calon pasangan. 

Seiring dengan berjalannya waktu, tuntutan kehidupan semakin kompleks, dan karenanya membutuhkan kesiapan yang lebih matang sebelum memasuki kehidupan pernikahan.

Di beberapa kesempatan, sebelum atau selama pertunangan, jawaban pasangan kita sedikit banyak akan membukakan mata kita, meskipun dirasa mungkin tidak nyaman untuk di dengarkan, tapi anda harus siap untuk itu.

Seperti kata-kata ," Oh...saya tidak tahu", atau bahkan "saya tidak terpikirkan tentang itu".

Dalam artikel ini, kita telah mengidentifikasi beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan sebelum menikah, dan memberikan jawaban yang jelas serta detail untuk membantu para calon pengantin untuk mempersiapkan diri dengan lebih baik. 

Dari pentingnya komunikasi dan kejujuran dalam hubungan, hingga pengelolaan keuangan dan penanganan konflik, setiap pertanyaan yang kami bahas merupakan aspek penting yang harus diperhatikan oleh para calon pengantin sebelum menikah.

Melalui artikel ini, kami berharap para calon pengantin dapat mempertimbangkan dan membahas setiap pertanyaan dengan pasangan mereka, sehingga dapat mempersiapkan diri dengan lebih matang dan meraih kebahagiaan dalam kehidupan pernikahan mereka dengan keyakinan dan optimisme yang tinggi. 


Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan sebelum menikah

Apa alasan ingin menikah

Pertanyaan ini sangat penting untuk diketahui oleh pasangan yang akan menikah. Pasangan perlu mengetahui alasan satu sama lain untuk menikah agar dapat membangun hubungan yang sehat dan kuat. 

Beberapa alasan umum untuk menikah adalah ingin membangun keluarga, ingin memiliki pasangan hidup yang stabil, dan ingin hidup bersama dengan seseorang yang dicintai.

Apakah siap untuk memasuki fase baru dalam hidup

Menikah merupakan sebuah fase baru dalam hidup seseorang yang memiliki tanggung jawab dan kewajiban yang berbeda dari sebelumnya. Sebelum menikah, seseorang perlu memastikan bahwa dirinya sudah siap untuk memasuki fase baru ini dan mampu menghadapi tantangan dan tanggung jawab yang akan datang.

Bagaimana cara mengelola keuangan keluarga

Keuangan merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah pernikahan. Sebelum menikah, pasangan perlu membicarakan dan merencanakan bagaimana cara mengelola keuangan keluarga, termasuk mengatur anggaran bulanan, membagi tugas, dan menentukan prioritas pengeluaran.

Bagaimana dengan agama dan budaya

Agama dan budaya dapat menjadi hal yang sensitif dalam sebuah pernikahan. Sebelum menikah, pasangan perlu membicarakan dan memahami nilai-nilai agama dan budaya satu sama lain, serta mencari cara untuk mempertahankan nilai-nilai tersebut dalam pernikahan.

Bagaimana dengan komitmen

Pernikahan merupakan sebuah komitmen yang serius. Sebelum menikah, pasangan perlu membicarakan dan memastikan bahwa mereka memiliki komitmen yang kuat untuk membangun hubungan yang baik dan langgeng.

Apakah siap untuk menjadi pasangan hidup

Menjadi pasangan hidup artinya membagi segala hal dalam hidup, baik suka maupun duka. Sebelum menikah, pasangan perlu memastikan bahwa mereka siap untuk menjadi pasangan hidup yang saling mendukung dan menghargai satu sama lain.

Bagaimana dengan rencana masa depan

Rencana masa depan adalah hal yang penting dalam sebuah pernikahan. Sebelum menikah, pasangan perlu membicarakan dan merencanakan masa depan mereka bersama, termasuk karir, pendidikan, dan keinginan untuk memiliki anak.

Apa yang harus dipersiapkan sebelum menikah

Menikah memerlukan persiapan yang matang. Sebelum menikah, pasangan perlu mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan, seperti persiapan pernikahan, tempat tinggal, dan dokumen yang diperlukan.

Bagaimana dengan konflik dan masalah

Setiap hubungan pasti mengalami konflik dan masalah. Sebelum menikah, pasangan perlu memahami bagaimana cara menghadapi konflik dan masalah yang mungkin terjadi di masa depan. 

Pasangan perlu membicarakan dan mencari cara untuk mengatasi perbedaan pendapat dan masalah yang muncul, agar hubungan tetap harmonis dan tidak mudah terganggu.

Apakah siap untuk mengorbankan diri untuk pasangan

Menikah artinya siap untuk saling mengorbankan diri untuk pasangan. Sebelum menikah, pasangan perlu memastikan bahwa mereka siap untuk mengorbankan diri dan memberikan yang terbaik untuk pasangan, serta memahami bahwa hubungan pernikahan bukan hanya tentang diri sendiri, tetapi juga tentang pasangan dan keluarga yang akan dibangun bersama.

Bagaimana dengan hubungan dengan keluarga dan teman

Menikah juga berarti menjadi bagian dari keluarga dan lingkungan sosial pasangan. Sebelum menikah, pasangan perlu membicarakan dan mencari cara untuk menjaga hubungan baik dengan keluarga dan teman satu sama lain, serta mencari jalan tengah yang dapat diterima oleh semua pihak.

Apa yang menjadi harapan dan tujuan pernikahan

Setiap pasangan memiliki harapan dan tujuan yang berbeda dalam pernikahan. Sebelum menikah, pasangan perlu membicarakan dan memahami harapan dan tujuan masing-masing, serta mencari cara untuk mencapai tujuan tersebut bersama-sama.

Bagaimana dengan rencana masa depan

Sebelum menikah, pasangan perlu membicarakan rencana masa depan mereka bersama, seperti rencana karir, rencana keuangan, dan rencana keluarga. Mereka perlu memastikan bahwa rencana tersebut bisa saling mendukung dan memperkuat hubungan mereka sebagai pasangan.

Bagaimana dengan keyakinan dan nilai-nilai

Pasangan perlu memahami keyakinan dan nilai-nilai masing-masing, serta mencari cara untuk menghormati dan mendukung keyakinan dan nilai-nilai pasangan. Mereka perlu memastikan bahwa keyakinan dan nilai-nilai tersebut tidak menjadi sumber konflik di masa depan.

Bagaimana dengan keterbukaan dan kepercayaan

Keterbukaan dan kepercayaan sangat penting dalam hubungan pernikahan. Sebelum menikah, pasangan perlu membicarakan dan memastikan bahwa mereka saling jujur dan terbuka, serta saling mempercayai satu sama lain.

Bagaimana dengan kesehatan fisik dan mental

Kesehatan fisik dan mental juga perlu menjadi perhatian dalam hubungan pernikahan. Sebelum menikah, pasangan perlu membicarakan dan mencari cara untuk menjaga kesehatan fisik dan mental masing-masing, serta saling mendukung dalam menjalani gaya hidup yang sehat.

Bagaimana dengan perbedaan budaya dan latar belakang

Jika pasangan berasal dari budaya atau latar belakang yang berbeda, maka perbedaan tersebut perlu diperhatikan dan dibicarakan secara terbuka sebelum menikah. 

Pasangan perlu mencari cara untuk menghormati dan memahami perbedaan budaya dan latar belakang satu sama lain, serta mencari jalan tengah yang bisa diterima oleh kedua belah pihak.

Bagaimana dengan peran dan tanggung jawab di dalam rumah tangga

Sebelum menikah, pasangan perlu membicarakan dan memahami peran dan tanggung jawab masing-masing di dalam rumah tangga. 

Mereka perlu mencari cara untuk saling mendukung dan membagi tugas secara adil, serta memastikan bahwa hubungan mereka tetap harmonis di dalam rumah tangga.

Bagaimana dengan komitmen dan kesetiaan

Komitmen dan kesetiaan merupakan hal yang sangat penting dalam hubungan pernikahan. Sebelum menikah, pasangan perlu membicarakan dan memastikan bahwa mereka siap untuk mengambil komitmen dan bersikap setia satu sama lain di dalam hubungan pernikahan.

Bagaimana dengan persiapan sebelum menikah

Sebelum menikah, pasangan perlu melakukan persiapan yang matang dan menyeluruh, seperti mengikuti kelas pranikah, berkonsultasi dengan konselor pernikahan, dan mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk pernikahan. 

Persiapan yang matang dan menyeluruh akan membantu pasangan memulai hubungan pernikahan dengan lebih baik dan siap menghadapi segala tantangan yang mungkin muncul di masa pernikahan.

Baca Juga : Hindari 9 Kesalahan dalam Berkomunikasi dengan Ibu Mertua saat Mempersiapkan Pernikahan

Sebelum memutuskan untuk menikah, ada banyak hal penting yang harus dibicarakan dengan pasangan. Memulai percakapan mengenai topik-topik sensitif mungkin terasa sulit pada awalnya, tetapi sangat penting untuk membangun fondasi yang kuat dan sehat untuk pernikahan Anda.

Melalui artikel ini, kami telah membahas 20 pertanyaan penting yang harus diajukan sebelum menikah. Pertanyaan-pertanyaan ini mencakup topik-topik penting seperti kepercayaan, komitmen, tujuan hidup, keuangan, dan kehidupan seksual.

Banyak dari pertanyaan ini bisa terasa sulit atau tidak nyaman untuk dibicarakan, tetapi penting untuk membicarakannya sejak dini agar tidak terjadi masalah besar di kemudian hari. Komunikasi yang terbuka dan jujur adalah kunci untuk membangun hubungan yang sehat dan harmonis.

Baca Juga : Menunda Pernikahan : Keuntungan dan Kerugian bagi Generasi Milenial

Dalam percakapan yang Anda lakukan dengan pasangan, penting untuk mendengarkan dan menghargai perspektif masing-masing. Selain itu, jangan takut untuk meminta bantuan profesional jika Anda atau pasangan membutuhkan bantuan dalam mengatasi masalah yang muncul.

Pernikahan adalah sebuah komitmen besar yang memerlukan kerja keras dan dedikasi untuk membangun hubungan yang sehat dan bahagia. 

Dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan ini dan membicarakan topik-topik penting sebelum menikah, Anda dan pasangan dapat mempersiapkan diri untuk kehidupan bersama yang bahagia dan sukses.

Baca Juga : Menikah Tanpa Cinta: Dampak Positif dan Negatif pada Kehidupan Pernikahan dan Hubungan dengan Keluarga dan Anak-Anak

Di akhir artikel ini, kami ingin mengingatkan bahwa pernikahan bukanlah sesuatu yang dapat diambil enteng. 

Memilih untuk menikah adalah keputusan besar yang memerlukan waktu, usaha, dan persiapan yang baik. Namun, jika Anda dan pasangan Anda dapat bekerja sama dan berkomunikasi dengan baik, pernikahan Anda dapat menjadi sebuah perjalanan yang luar biasa dan memuaskan. 

Selamat memulai perjalanan Anda menuju kehidupan bersama yang bahagia dan penuh cinta!





Share:

Hindari 9 Kesalahan dalam Berkomunikasi dengan Ibu Mertua saat Mempersiapkan Pernikahan

Sumber : Canva

Menjadi seorang pengantin perempuan memanglah sebuah kebahagiaan yang luar biasa. Namun, terkadang ada beberapa masalah yang muncul selama proses pernikahan, salah satunya adalah dalam berkomunikasi dengan ibu mertua. 

Kekhawatiran dan kecemasan seorang calon pengantin perempuan yang seringkali terlalu mendominasi, kadang-kadang membuat hubungan dengan ibu mertua terganggu dan memunculkan kesalahpahaman. 


Berikut ini adalah beberapa kesalahan yang umum dilakukan oleh calon pengantin perempuan saat berkomunikasi dengan ibu mertua dan bagaimana cara menghindarinya.


Tidak Mendengarkan 

Kesalahan pertama yang sering kali dilakukan oleh calon pengantin perempuan adalah tidak mendengarkan dengan baik apa yang disampaikan oleh ibu mertua. Mereka terlalu fokus pada keinginan mereka sendiri dan melupakan pandangan dari pihak keluarga pasangan. Hal ini dapat mengakibatkan salah paham dan memunculkan perdebatan yang tidak perlu.

Contoh : Seorang calon pengantin perempuan yang terlalu fokus pada keinginannya sendiri dalam memilih katering. Ibu mertua sudah memberikan masukan bahwa lebih baik memilih katering yang sudah terbukti kualitasnya, namun calon pengantin perempuan tetap memilih katering yang belum pernah dicoba sebelumnya.

Solusi : Dengarkan dengan baik masukan dari ibu mertua, pikirkan secara matang, dan diskusikan bersama dengan pasangan. Jangan hanya mempertimbangkan keinginan sendiri, tapi juga pertimbangkan pandangan keluarga pasangan.

Tidak Memberikan Penghargaan 

Kesalahan kedua yang sering kali dilakukan oleh calon pengantin perempuan adalah tidak memberikan penghargaan pada pendapat dan masukan dari ibu mertua. Mereka cenderung merasa bahwa mereka sudah tahu segalanya dan tidak perlu masukan dari pihak keluarga pasangan.

Contoh : Calon pengantin perempuan yang tidak menghargai pendapat ibu mertua tentang adat istiadat pada prosesi pernikahan. Ibu mertua merasa bahwa calon pengantin perempuan kurang memperhatikan adat istiadat, namun calon pengantin perempuan merasa bahwa itu tidak penting.

Solusi : Berikan penghargaan pada pendapat dan masukan dari ibu mertua. Tanyakan juga tentang pengalaman mereka dalam hal pernikahan, hal ini bisa menjadi bahan pertimbangan dalam mempersiapkan pernikahan.

Terlalu Emosional 

Kesalahan ketiga yang seringkali dilakukan oleh calon pengantin perempuan adalah terlalu emosional dalam berkomunikasi dengan ibu mertua. Mereka cenderung mudah tersinggung dan merasa tersaingi dengan ibu mertua.

Contoh : Calon pengantin perempuan yang merasa tersaingi dengan ibu mertua dalam mempersiapkan acara pernikahan. Ibu mertua memberikan masukan tentang cara mempersiapkan acara pernikahan yang lebih baik, namun calon pengantin perempuan merasa bahwa ibu mertua ingin mengambil alih seluruh acara pernikahan.


Solusi : Jangan mudah tersinggung dan jangan merasa tersaingi dengan ibu mertua. Cobalah untuk lebih sabar dan bijaksana dalam menghadapi situasi yang sulit. Berbicaralah dengan santai dan jangan membuat masalah menjadi semakin rumit.

Tidak Transparan 

Kesalahan keempat yang seringkali dilakukan oleh calon pengantin perempuan adalah tidak transparan dalam hal mempersiapkan pernikahan. Mereka cenderung menyembunyikan hal-hal penting atau keputusan penting yang sudah diambil.

Contoh : Calon pengantin perempuan yang memilih vendor atau dekorasi tanpa memberitahukan ibu mertua. Ibu mertua merasa bahwa calon pengantin perempuan tidak menghargai pendapat keluarga pasangan.

Solusi : Berbicaralah secara terbuka dan transparan dalam mempersiapkan pernikahan. Berikan informasi yang jelas dan terkini tentang persiapan pernikahan dan diskusikan bersama dengan keluarga pasangan.

Tidak Membuat Kompromi 

Kesalahan kelima yang seringkali dilakukan oleh calon pengantin perempuan adalah tidak mau membuat kompromi dalam hal mempersiapkan pernikahan. Mereka cenderung memaksakan keinginan mereka sendiri tanpa mempertimbangkan pandangan dari pihak keluarga pasangan.

Contoh : Calon pengantin perempuan yang memilih tanggal pernikahan tanpa mempertimbangkan jadwal kerja ibu mertua. Ibu mertua merasa bahwa tanggal yang dipilih tidak cocok dengan jadwal kerja dan membuat mereka kesulitan.

Solusi : Cobalah untuk membuat kompromi dalam mempersiapkan pernikahan. Dengarkan dengan baik pandangan dari pihak keluarga pasangan dan pikirkan secara matang sebelum membuat keputusan.

Tidak Menyapa atau Berbicara dengan Hormat 

Kesalahan keenam yang seringkali dilakukan oleh calon pengantin perempuan saat berkomunikasi dengan ibu mertua adalah tidak menyapa atau berbicara dengan hormat. Mereka cenderung terlalu santai atau kurang menghargai status orangtua pasangan.

Contoh: Calon pengantin perempuan yang memanggil ibu mertua dengan nama panggilan yang terlalu familiar atau tidak sopan seperti "Mak" atau "Nyokap". Hal ini dapat dianggap kurang menghargai status dan usia ibu mertua.

Solusi: Berbicaralah dengan hormat dan sopan kepada ibu mertua. Menggunakan bahasa yang sopan dan nama yang tepat akan memperlihatkan bahwa calon pengantin perempuan menghargai ibu mertua sebagai orang yang lebih tua dan memiliki status yang penting dalam keluarga pasangan.

Tidak Menghargai Tradisi Keluarga Pasangan 

Kesalahan ketujuh yang seringkali dilakukan oleh calon pengantin perempuan saat berkomunikasi dengan ibu mertua adalah tidak menghargai tradisi keluarga pasangan. Mereka cenderung memaksakan keinginan sendiri tanpa mempertimbangkan tradisi dan kebiasaan keluarga pasangan.

Contoh: Calon pengantin perempuan yang memilih warna baju pengantin yang bertentangan dengan warna tradisional keluarga pasangan. Hal ini dapat dianggap sebagai kurang menghargai dan menghormati tradisi keluarga pasangan.

Solusi: Cobalah untuk mempelajari tradisi dan kebiasaan keluarga pasangan sebelum mempersiapkan pernikahan. Dengan mengetahui dan memahami tradisi keluarga pasangan, calon pengantin perempuan dapat memilih warna atau tema pernikahan yang sesuai dengan tradisi dan kebiasaan keluarga pasangan, serta membuat mereka merasa dihargai dan dihormati.

Tidak Memberikan Apresiasi pada Bantuan Ibu Mertua 

Kesalahan kedelapan yang seringkali dilakukan oleh calon pengantin perempuan saat berkomunikasi dengan ibu mertua adalah tidak memberikan apresiasi pada bantuan yang diberikan oleh ibu mertua. Mereka cenderung menganggap bantuan yang diberikan oleh ibu mertua sebagai hal yang wajar dan tidak penting, sehingga tidak memberikan apresiasi yang cukup.

Contoh: Calon pengantin perempuan yang tidak mengucapkan terima kasih kepada ibu mertua atas bantuan yang diberikan dalam proses persiapan pernikahan. Hal ini dapat membuat ibu mertua merasa tidak dihargai dan merasa bahwa bantuannya tidak dihargai.

Solusi: Berikanlah ucapan terima kasih dan apresiasi kepada ibu mertua atas bantuan yang diberikan dalam persiapan pernikahan. Ucapan terima kasih yang tulus akan membuat ibu mertua merasa dihargai dan memberikan semangat yang lebih dalam membantu persiapan pernikahan.

Tidak Menghargai Pendapat Ibu Mertua 

Kesalahan kesembilan yang sering dilakukan oleh calon pengantin perempuan saat berkomunikasi dengan ibu mertua adalah tidak menghargai pendapat ibu mertua. Calon pengantin perempuan seringkali memandang rendah pendapat ibu mertua karena berbagai alasan, seperti perbedaan usia atau perbedaan pandangan hidup.

Contoh: Calon pengantin perempuan yang memilih dekorasi pernikahan yang bertentangan dengan selera ibu mertua karena merasa bahwa pendapat ibu mertua kurang relevan dan ketinggalan zaman. Hal ini dapat menimbulkan konflik antara kedua belah pihak keluarga dan merusak hubungan yang sudah terjalin.

Solusi: Cobalah untuk mendengarkan dan menghargai pendapat ibu mertua. Terkadang, ibu mertua memiliki pengalaman dan pengetahuan yang berharga dalam persiapan pernikahan. Calon pengantin perempuan bisa mengajak diskusi dengan ibu mertua untuk mencari solusi yang terbaik bagi kedua belah pihak.

Baca Juga : 10 Tipe Orang yang Sebaiknya Tidak Diundang ke Pernikahan Anda  

Kesimpulan Dalam mempersiapkan pernikahan, komunikasi yang baik dengan ibu mertua sangatlah penting. 


Calon pengantin perempuan harus berusaha untuk mendengarkan, memberikan penghargaan, tidak terlalu emosional, transparan, dan mau membuat kompromi dalam berkomunikasi dengan ibu mertua. 


Baca Juga : Menunda Pernikahan : Keuntungan dan Kerugian bagi Generasi Milenial


Hal ini akan membantu proses persiapan pernikahan berjalan dengan baik dan lancar, serta memperkuat hubungan antara kedua belah pihak keluarga.








Share:

10 Tipe Orang yang Sebaiknya Tidak Diundang ke Pernikahan Anda

Sumber : Canva

Pernikahan adalah acara yang sangat spesial dan penting dalam hidup seseorang. Oleh karena itu, banyak pasangan yang ingin membuat pernikahan mereka berjalan dengan sempurna dan berkesan. 

Namun, ada beberapa orang yang seharusnya tidak diundang ke pernikahan, karena mereka dapat merusak suasana dan mempengaruhi hari bahagia Anda. 

Berikut adalah beberapa alasan mengapa Anda seharusnya tidak mengundang orang-orang ini ke pernikahan Anda

Orang-orang yang tidak Anda kenal dengan baik

Saat Anda merencanakan pernikahan, mungkin ada tekanan untuk memperluas daftar tamu dan mengundang orang-orang yang tidak Anda kenal dengan baik. Namun, ini bukanlah ide yang baik. 

Karena pernikahan adalah hari yang sangat penting dan penuh emosi, Anda ingin dihadiri oleh orang-orang yang Anda kenal dengan baik dan yang dekat dengan Anda. 

Jika Anda mengundang orang-orang yang tidak Anda kenal dengan baik, Anda mungkin merasa tidak nyaman selama acara dan mereka juga tidak dapat memberikan dukungan yang Anda butuhkan di hari besar Anda.

Orang-orang yang tidak merespons undangan Anda

Ketika Anda mengirimkan undangan ke orang-orang, Anda mengharapkan untuk menerima respons dari mereka. 

Namun, jika ada orang yang tidak merespons undangan Anda, itu menunjukkan kurangnya rasa hormat mereka terhadap Anda dan acara Anda. 

Orang-orang seperti ini seharusnya tidak diundang ke pernikahan Anda, karena mereka tidak menghargai waktu dan usaha Anda untuk mengundang mereka.

Orang-orang yang suka mencari masalah

Di setiap acara, ada orang yang suka mencari masalah dan menimbulkan kekacauan. Jika Anda mengundang orang seperti ini ke pernikahan Anda, Anda dapat mengalami masalah dan stres yang tidak perlu. 

Mereka dapat menciptakan ketegangan di antara tamu dan bahkan dapat merusak suasana pernikahan Anda.

Orang-orang yang selalu terlambat

Saat pernikahan, setiap detik sangat berharga. Namun, jika ada orang-orang yang selalu terlambat dan membuat acara menjadi terganggu, ini dapat merusak suasana pernikahan Anda. 

Jangan biarkan orang-orang seperti itu merusak hari Anda, dan lebih baik untuk tidak mengundang mereka.

Orang-orang yang cenderung mabuk

Ada beberapa orang yang tidak dapat menahan diri untuk minum terlalu banyak di acara sosial. Jika Anda mengundang orang-orang seperti itu ke pernikahan Anda, mereka dapat mengalami masalah alkohol dan merusak suasana pernikahan Anda. 

Jangan mengambil risiko dengan orang-orang seperti itu dan jauhi mereka dari daftar tamu Anda.

Orang-orang yang selalu membuat drama


Tidak semua orang dapat menghadiri acara sosial dengan tenang dan tanpa menciptakan drama. Orang-orang yang cenderung membuat drama dapat merusak suasana pernikahan Anda dan mempengaruhi hari bahagia Anda. 

Jangan membiarkan orang seperti itu hadir di pernikahan Anda, karena mereka dapat mengalihkan perhatian dari Anda dan pasangan Anda.

Orang-orang yang suka membebani tamu lain

Beberapa orang dapat mengambil kebebasan untuk membebani tamu lain dengan tugas atau permintaan yang tidak perlu. Ini dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan stres bagi tamu lainnya. 

Pastikan bahwa tamu yang diundang ke pernikahan Anda dapat merasa nyaman dan santai, jadi hindari mengundang orang-orang yang suka membebani orang lain.

Orang-orang yang tidak bisa menghargai batas privasi

Pernikahan adalah acara yang sangat intim dan pribadi. Oleh karena itu, Anda perlu memastikan bahwa tamu Anda dapat menghargai batas privasi Anda dan tidak mencampuri urusan pribadi Anda. 

Jangan mengundang orang-orang yang tidak dapat menghargai batas privasi Anda dan dapat memasuki ruang pribadi Anda tanpa izin.

Orang-orang yang tidak menghargai budaya atau keyakinan Anda

Pernikahan adalah acara yang merayakan kebersamaan dua orang yang mencintai dan menghormati satu sama lain. Oleh karena itu, penting untuk memilih tamu yang dapat menghargai budaya dan keyakinan Anda. 

Jangan mengundang orang-orang yang tidak menghargai atau tidak memahami budaya atau keyakinan Anda, karena ini dapat merusak pernikahan Anda dan menghasilkan konflik yang tidak perlu.

Orang-orang yang membuat Anda merasa tidak nyaman

Pada akhirnya, Anda harus mempercayai insting Anda ketika memilih tamu untuk pernikahan Anda. Jika ada orang yang membuat Anda merasa tidak nyaman atau tidak aman, jangan mengundang mereka ke pernikahan Anda. 


Ini adalah hari yang spesial dan Anda harus menikmatinya dengan damai dan bahagia. Jangan biarkan orang-orang yang tidak pantas merusak hari bahagia Anda.


Baca Juga : Menunda Pernikahan : Keuntungan dan Kerugian bagi Generasi Milenial

 

Pernikahan adalah hari yang sangat penting dan spesial dalam hidup Anda. Oleh karena itu, Anda perlu memastikan bahwa orang-orang yang diundang ke pernikahan Anda adalah orang-orang yang dapat memberikan dukungan dan memberikan kenangan indah yang tak terlupakan. 


Baca Juga : Alasan Mengapa Wanita Menjadi Gemuk Setelah Menikah: Faktor Gaya Hidup, Kebiasaan Makan, dan Hormon


Jangan mengundang orang-orang yang dapat merusak hari Anda dan yang tidak memberikan dampak positif pada pernikahan Anda.







Share:

Menunda Pernikahan : Keuntungan dan Kerugian bagi Generasi Milenial


Sumber : Canva

Generasi milenial, yang terdiri dari orang-orang yang lahir antara 1980 hingga 1995, dikenal sebagai generasi yang cenderung menunda pernikahan. 

Salah satu alasan utama mengapa banyak dari mereka memilih untuk tidak menikah di usia muda adalah karena mereka ingin fokus pada karier dan menikmati hidup. Fenomena ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga terjadi di negara-negara lain di dunia.

Saat ini, dengan semakin sulitnya memperoleh pekerjaan yang stabil dan menjanjikan, banyak milenial yang memilih untuk menunda pernikahan hingga mereka merasa lebih stabil secara finansial. 

Selain itu, banyak milenial juga ingin mengejar karier mereka dengan sepenuh hati sebelum memutuskan untuk menikah. Banyak dari mereka yang ingin melakukan perjalanan dan mengeksplorasi dunia sebelum memutuskan untuk menetap dengan pasangan mereka. 

Selain itu, banyak milenial juga ingin memiliki pengalaman hidup yang berbeda dan mencoba hal-hal baru sebelum menikah.


Keuntungan menunda Pernikahan

Mengejar Karir

Dengan fokus pada karir, seseorang dapat memperoleh pengalaman kerja yang lebih banyak dan lebih baik, serta meningkatkan peluang mereka untuk mendapatkan gaji yang lebih tinggi dan posisi yang lebih baik. 

Hal ini dapat membantu mereka mencapai tujuan keuangan mereka dan membangun stabilitas finansial yang lebih baik sebelum memutuskan untuk menikah. 

Dengan memperoleh kesempatan dan pengalaman yang lebih banyak di bidang karir, seseorang dapat memperoleh kepercayaan diri dan kemampuan yang dibutuhkan untuk membangun masa depan yang lebih baik.

Memperbaiki Hubungan Dengan Pasangan

Dengan menunda pernikahan, pasangan dapat memiliki lebih banyak waktu untuk mengenal satu sama lain, memperkuat hubungan mereka, dan mengatasi perbedaan yang mungkin timbul. 

Dengan memiliki hubungan yang lebih stabil dan berkualitas, pasangan dapat memastikan bahwa mereka siap untuk menjalani kehidupan yang panjang bersama setelah menikah.

 Selain itu, menunda pernikahan juga dapat membantu pasangan untuk mempersiapkan diri secara finansial dan emosional sehingga mereka lebih siap untuk menikah dan menghadapi tantangan kehidupan bersama-sama.

Mengurangi perceraian

Dengan menunda pernikahan, seseorang dapat memastikan bahwa mereka menikah pada saat yang tepat dan setelah memperoleh pengalaman dan persiapan yang cukup. Hal ini dapat membantu pasangan untuk mengurangi risiko perceraian, karena mereka sudah lebih matang dan siap untuk menghadapi tantangan kehidupan bersama-sama. 

Selain itu, menunda pernikahan juga dapat membantu seseorang untuk memilih pasangan yang tepat, dengan mengetahui karakteristik yang diinginkan dan mengenal pasangan dengan lebih baik sebelum menikah. 

Dengan begitu, pasangan dapat membangun hubungan yang lebih sehat dan bahagia, dan mengurangi risiko perceraian di masa depan.

Pengalaman Kerja yang Cukup

Dengan memiliki pengalaman kerja yang lebih banyak, seseorang dapat memperoleh keterampilan dan kemampuan yang diperlukan untuk mencapai kesuksesan dalam karir.

 Selain itu, pengalaman kerja yang cukup dapat membantu seseorang untuk membangun jaringan profesional yang lebih luas, yang dapat membantu mereka mencapai tujuan karir mereka. 

Dengan memperoleh pengalaman kerja yang lebih banyak, seseorang juga dapat meningkatkan peluang mereka untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan gaji yang lebih tinggi di masa depan, sehingga membantu mereka membangun stabilitas finansial yang lebih baik sebelum menikah.

Kestabilan Secara financial

Dengan menunda pernikahan, seseorang dapat fokus pada karir dan membangun tabungan yang lebih besar, sehingga memungkinkan mereka untuk membeli rumah atau kendaraan, dan mempersiapkan diri untuk biaya pernikahan yang mahal. 


Selain itu, menunda pernikahan juga dapat membantu seseorang untuk mengurangi hutang dan meningkatkan kredit mereka, yang dapat membantu mereka memperoleh bunga yang lebih rendah pada pinjaman masa depan. 


Dengan membangun stabilitas finansial yang lebih baik, seseorang dapat memastikan bahwa mereka siap untuk menikah dan membangun kehidupan bersama yang lebih stabil secara finansial.



Kerugian Menunda Pernikahan

Sulit Menemukan pasangan Hidup

Semakin lama seseorang menunda pernikahan, semakin sulit bagi mereka untuk menemukan pasangan hidup yang cocok dan siap untuk menikah. Hal ini dapat disebabkan oleh banyak faktor, seperti kesibukan dalam karir, kurangnya kesempatan untuk bertemu dengan orang baru, dan persyaratan yang lebih tinggi untuk pasangan yang diinginkan. 

Selain itu, semakin lama seseorang menunda pernikahan, semakin sulit pula bagi mereka untuk memiliki anak, yang dapat menjadi keinginan bagi sebagian pasangan. 

Meskipun demikian, sulitnya menemukan pasangan hidup bukanlah masalah yang mutlak, karena seseorang masih dapat mencari pasangan di kemudian hari melalui berbagai cara seperti melalui aplikasi kencan online, program sosial, dan kegiatan kelompok.

Resiko apabila memiliki anak

Salah satu kerugian menunda pernikahan adalah resiko memiliki anak di usia yang lebih tua atau saat anak masih kecil. Semakin lama seseorang menunda pernikahan, semakin tinggi risiko mereka untuk mengalami masalah kesuburan, komplikasi kehamilan, dan kelainan genetik pada bayi. 


Selain itu, memiliki anak di usia yang lebih tua juga dapat berdampak pada kesehatan dan energi seseorang, yang dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk merawat dan membesarkan anak dengan baik. 


Selain itu, menunda pernikahan juga dapat mempengaruhi waktu yang tersedia untuk membesarkan anak, yang dapat menyebabkan seseorang kekurangan waktu untuk meluangkan waktu bersama anak dan membantu mereka tumbuh dan berkembang. 


Meskipun demikian, risiko memiliki anak di usia yang lebih tua atau saat anak masih kecil bukanlah masalah yang mutlak, karena dengan persiapan dan perawatan yang tepat, seseorang masih dapat memiliki anak yang sehat dan bahagia di usia yang lebih tua.


Tekanan Sosial dan Emosional


Salah satu kerugian menunda pernikahan adalah tekanan sosial dan emosional yang mungkin timbul dari keluarga, teman, atau masyarakat yang mengharapkan seseorang untuk menikah pada usia yang lebih muda. 

Hal ini dapat membuat seseorang merasa tidak nyaman, terisolasi, atau tidak diakui oleh kelompok mereka. Selain itu, menunda pernikahan juga dapat membuat seseorang merasa kesepian dan tertekan secara emosional karena mereka tidak memiliki pasangan hidup dan merasa bahwa mereka harus menyelesaikan segala sesuatunya sendiri. 

Meskipun demikian, tekanan sosial dan emosional bukanlah alasan yang seharusnya memaksa seseorang untuk menikah pada usia yang lebih muda atau sebelum mereka siap.

 Setiap orang memiliki waktu dan kebutuhan yang berbeda dalam hidup mereka, dan seseorang harus mengejar kebahagiaan dan tujuan hidup mereka sendiri, bukan hanya untuk memenuhi ekspektasi orang lain.


Kesimpulannya


Generasi milenial yang menghindari pernikahan muda karena karier dan menikmati hidup harus mempertimbangkan baik-baik keputusan tersebut. 


Menunda pernikahan dapat memberi mereka waktu untuk mengejar impian mereka dan membangun hubungan yang lebih stabil dengan pasangan mereka. 


Baca Juga : Alasan Mengapa Wanita Menjadi Gemuk Setelah Menikah: Faktor Gaya Hidup, Kebiasaan Makan, dan Hormon


Namun, mereka juga harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti kesulitan menemukan pasangan hidup yang cocok, risiko terkait usia yang lebih tua, dan tekanan sosial dan emosional yang mungkin terjadi. 


Baca Juga : 10 Hal yang Sering Dilupakan oleh Pengantin saat Resepsi Pernikahan


Penting bagi mereka untuk membuat keputusan yang tepat dan mempertimbangkan faktor-faktor ini sebelum memutuskan untuk menikah atau menunda pernikahan.







Share:

Suami Istri Beda Pendapat soal Uang, Apa yang Harus Dilakukan?

Sumber : Canva 88baliweddingplanner.com ~ Uang adalah salah satu hal yang paling penting dalam kehidupan berumah tangga. Uang digunakan untu...

Cari Blog Ini

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Categories

Wedding Quote

"When you realize you want to spend the rest of your life with somebody, you want the rest of your life to start as soon as possible." (When Harry Met Sally Movie)