Pentingnya Tes HIV Sebelum Menikah untuk Mencegah Penyebaran Virus HIV

Sumber : Canva

Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan sampai saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkannya secara tuntas, Infeksi HIV ini  adalah penyakit yang harus diobati dan merupakan penyakit menular. 

Virus ini dapat menyebar melalui hubungan seksual, seks tanpa kondom, penggunaan jarum suntik yang sama, atau dari ibu ke bayi selama kehamilan, persalinan, atau menyusui. 

Seperti yang dilansir dari WebMD, orang yang terinfeksi HIV tidak dapat disembuhkan. Namun, infeksi HIV dapat dikendalikan dengan mengonsumsi obat antiretroviral (ARV) setiap hari seumur hidup. Minum obat HIV secara teratur dapat mengurangi jumlah HIV dalam tubuh. 

Perlu dicatat bahwa kadang-kadang ketika mereka minum obat HIV, mereka mengalami efek samping seperti mual, diare, sulit tidur, mulut kering, sakit kepala, kelelahan dan tubuh terasa nyeri.

Jika orang yang hidup dengan HIV juga mengikuti gaya hidup sehat, mereka dapat berumur panjang. Tak hanya itu, dengan rutin mengonsumsi ARV, penderita juga dapat meminimalisir penularan HIV ke orang lain. 

HIV seringkali menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius di berbagai negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Menurut data dari Kementerian Kesehatan Indonesia, jumlah kasus HIV di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2019 saja, terdapat 46.893 kasus HIV baru yang tercatat di Indonesia. 

Dalam program HIV AIDS, langkah-langkah berdasarkan data observasi tahun 2018-2022 untuk pencegahan infeksi HIV, khususnya di kalangan perempuan , anak-anak dan remaja, belum optimal.

Mayoritas kasus HIV berada pada kelompok usia 25-29 tahun dan jumlah kasus HIV baru di Indonesia diperkirakan mencapai 30.000 per tahun. Per Juni 2022, jumlah orang yang terinfeksi HIV di seluruh provinsi naik menjadi 519.158.

Baca Juga : Menggali Dampak Teknologi Terhadap Remaja dan Pernikahan Dini: Antara Keuntungan dan Kerugian

Menurut Kementerian Kesehatan, infeksi HIV di Indonesia masih didominasi oleh kelompok heteroseksual yang mencapai 28,1 persen dari seluruh kasus.

LGBT juga merupakan kelompok berisiko hingga 18,7 persen kasus di Indonesia dialami oleh kelompok LGBT. Secara keseluruhan, DKI Jakarta menempati urutan pertama dengan kasus HIV terbanyak, jumlahnya bahkan mendekati 100.000 kasus.

Selain DKI Jakarta, masih banyak daerah lain dengan prevalensi HIV yang cukup tinggi. Berikut 10 provinsi dengan kasus HIV tertinggi di Indonesia :

1. DKI Jakarta sebanyak 90.956 kasus.

2. Jawa Timur sebanyak 78.238 kasus.

3. Jawa Barat Sebanyak 57.246 kasus.

4. Jawa Tengah sebanyak 47.417 kasus.

5. Papua sebanyak 45.638 kasus.

6. Bali Provinsi Bali sebanyak 28.376 kasus.

7. Sumatera Utara Sebanyak 27.850 kasus.

8. Banten sebanyak 15.167 kasus.

9. Sulawesi Selatan sebanyak 14.810 kasus.

10. Kepulauan Riau Sebanyak 12.943 kasus.


Dampak dari meningkatnya jumlah kasus HIV ini sangat besar, terutama bagi anak-anak. Karena HIV dapat menyebar dari ibu ke bayi, banyak bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi HIV juga menjadi terinfeksi.

Salah satu cara untuk mengurangi penyebaran HIV adalah dengan melakukan tes HIV sebelum menikah. Tes HIV sebelum menikah adalah tes darah untuk mendeteksi keberadaan virus HIV dalam tubuh. 

Tes ini penting untuk dilakukan sebelum menikah karena dapat membantu pasangan mengetahui status HIV masing-masing.

Jika salah satu pasangan terinfeksi HIV, pasangan yang lain dapat memutuskan untuk mengambil tindakan pencegahan yang tepat, seperti menggunakan kondom saat berhubungan seksual atau memilih untuk tidak memiliki anak.

Keuntungan Tes HIV

Ada beberapa keuntungan dari melakukan tes HIV sebelum menikah. 

  • Tes HIV dapat membantu pasangan mengetahui status HIV masing-masing sebelum mereka menikah. 
  • Jika salah satu pasangan terinfeksi HIV, pasangan yang lain dapat memutuskan untuk mengambil tindakan pencegahan yang tepat, sehingga mengurangi risiko penyebaran virus. 
  • Tes HIV dapat membantu mengurangi stigmatisasi yang terkait dengan HIV dan AIDS, karena mengenali dan memperlakukan orang yang terinfeksi dengan baik adalah penting.

Kerugian Test HIV

Meskipun tes HIV sebelum menikah memiliki banyak manfaat, ada juga beberapa kerugian yang perlu dipertimbangkan. 

  • Tes HIV sebelum menikah mungkin tidak dapat mendeteksi virus yang sangat baru terjadi dalam tubuh. 
  • Beberapa pasangan mungkin merasa tidak nyaman atau malu untuk melakukan tes HIV sebelum menikah. 
  • Ada kemungkinan bahwa hasil tes HIV positif dapat memicu kekhawatiran dan kecemasan yang berlebihan bagi pasangan yang terlibat.

Antisipasi untuk mengatasi kerugian dari tes HIV sebelum menikah dapat dilakukan dengan memberikan  informasi yang jelas dan akurat tentang tes HIV, serta mengedukasi pasangan tentang cara mengelola stres dan kecemasan. 

Baca Juga : Asuransi Pernikahan: Perlindungan Keuangan yang Perlu Dipertimbangkan Pasangan

Selain itu, dapat dilakukan kampanye kesadaran publik yang menyediakan fasilitas tes HIV yang terjangkau dan mudah diakses.

Belakangan ini, maraknya kasus HIV di Indonesia menunjukkan bahwa tes HIV sebelum menikah semakin penting untuk dilakukan. 

Dampak dari peningkatan jumlah kasus HIV ini sangat besar, terutama bagi anak-anak yang terinfeksi HIV dari ibu mereka, bayi yang terinfeksi HIV selama kehamilan, persalinan, atau menyusui memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami infeksi bakteri, virus, atau jamur lainnya. 

Anak-anak yang terinfeksi HIV juga lebih rentan terhadap infeksi paru-paru, diare, dan penyakit lainnya yang dapat mengancam nyawa. Selain itu, anak-anak yang terinfeksi HIV sering mengalami diskriminasi dan stigma, yang dapat mempengaruhi kualitas hidup mereka.

Oleh karena itu, penting bagi pasangan untuk melakukan tes HIV sebelum menikah dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat untuk mengurangi risiko penyebaran virus. 

Selain itu, juga penting untuk melakukan edukasi dan kampanye kesadaran publik tentang HIV dan AIDS, serta memberikan fasilitas tes HIV yang mudah diakses dan terjangkau bagi masyarakat.

Kesimpulannya


Tes HIV sebelum menikah sangat penting untuk dilakukan guna mengurangi penyebaran

virus HIV. Tes ini dapat membantu pasangan mengetahui status HIV masing-masing

dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat untuk mengurangi risiko penyebaran

virus. 


Meskipun ada beberapa kerugian yang perlu dipertimbangkan, antisipasi

dapat dilakukan dengan memberikan informasi yang jelas dan akurat tentang tes

HIV, serta mengedukasi pasangan tentang cara mengelola stres dan kecemasan.


Baca Juga : Perbedaan Antara Siap Menikah dan Ingin Menikah: Menghargai Proses Cinta dan Menjadi Realistis


Terakhir, kampanye kesadaran publik juga sangat penting untuk membantu

mengurangi stigma dan diskriminasi yang terkait dengan HIV dan AIDS, serta

memberikan fasilitas tes HIV yang mudah diakses dan terjangkau bagi masyarakat.




 


Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Suami Istri Beda Pendapat soal Uang, Apa yang Harus Dilakukan?

Sumber : Canva 88baliweddingplanner.com ~ Uang adalah salah satu hal yang paling penting dalam kehidupan berumah tangga. Uang digunakan untu...

Cari Blog Ini

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Categories

Wedding Quote

"When you realize you want to spend the rest of your life with somebody, you want the rest of your life to start as soon as possible." (When Harry Met Sally Movie)